LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
UNIT IV
ISOLASI DAN INOKULASI MIKROBA
NAMA : DEWI LIDIAWATI
NIM : 1203410001
KELOMPOK: 1
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mikroorganisme mampu tumbuh dengan baik
dimanapun, apabila tersedia media atau makanan sebagai substratnya. Suatu mikroba yang hidup dialam terbuka
jarang dijumpai tumbuh sebagai biakan murni, tetapi pada umumnya dalam
bergabung dengan mikroba lainnya, untuk mengidentifikasi mikroba, termasuk
pengujian morfologi, dan fisiologi, sebelumnya perlu dilakukan isolasi dari
habitatnya, jadi isolasi adalah memindahkan mikroba tersebut dari lingkungannya
di alam dan dapat menjadi suatu biakan murni (Rosmawati, dkk., 2012). Isolasi
mikroorganisme bertujuan untuk memisahkan jenis mikrobia tertentu dari kumpulan
mikrobia lainnya, sehingga diperoleh biakan yang benar-benar murni (Tim Dosen
Mikrobiologi UNCP, 2015).
Proses isolasi mikrobia memiliki
berbagai jenis cara atau proses yang berbeda bergantung pada jenis mikroba yang
akan diisolasi, untuk itu diperlukan teknik yang benar agar
terhindar dari kesalahan yang mengakibatkan sampel menjadi bias. Beberapa
prinsip pengambilan sampel antara lain adalah sampel yang diambil merupakan
perwakilan dari keseluruhan bagian yang diteliti, sampel yang diambil
benar-benar dari sumbernya dan sampel tetap terjaga kondisinya seperti saat
pengambilan hingga dilakukan tahap pembiakan dan analisa sampel (Tim Dosen
Mikrobiologi UIN, 2014). Misalnya prosedur pengambilan mikrobia
pada sampel tanah contohnya mikroorganisme rhizosfer
maka sampe diambil dari sekitar perakaran dekat permukaan hingga ujung
perakaran (Tim Dosen Mikrobiologi UNCP, 2015).
Sampel yang telah diisolasi selanjutnya
dapat dibiakan pada media yang disebut inokulasi mikrobia. Seperti halnya
isolasi bakteria, inokulasi pun memiliki beragam teknik penanaman seperti:
1. Teknik
penanaman dari suspensi
a. Agar
tabur ulas
b. Agar
tuang
2. Teknik
penanaman dengan olesan
a. Goresan
sinambung
b. Goresan
T
c. Goresan
kuadaran
(Tim
Dosen Mikrobiologi UNCP, 2015).
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
memisahkan mikrobia dari campuran sehingga didapatkan kultur murni.
1.3
Manfaat
Adapun manfaat
dari praktikum ini adalah:
1.
Dapat mengetahui
langkah-langkah isolasi mikrobia
2.
Dapat mengetahui
berbagai teknik penanaman mikrobia
3.
Dapat menghitung
koloni mikrobia yang di inokulasi.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1
Waktu dan Tempat
Praktikum pembuatan media ini
dilaksanakan pada hari jumat hingga senin, 27-30 November 2015. Di laboratorium
Sel dan Jaringan Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo.
2.2
Alat dan Bahan
1.
Alat
Tabung reaksi
|
Erlemeyer
|
Bunsen
|
Kompor
|
Pipet tetes
|
Cawan petri
|
Gelas ukur
|
Autoklaf
|
Inkubator
|
Plastik kreb
|
2.
Bahan
a.
Nutrien agar
b.
Sampel air galon
c.
Kapas steril
d.
Alkohol
e.
Air
2.3
Prosedur Kerja
Prosedur kerja
dimulai dengan melakukan pengenceran pada sampel hingga 10-3.
1)
Mengambil 9 mL
aquades dan memasukkan kedalam tabung reaksi, sebanyak tiga tabung reaksi dan
memberikan label pada setiap tabung reaksi mulai dari 10-1, 10-2,
10-3.
2)
Kemudian
mengambil sampel air galon sebanyak 1 mL dan memasukkannya kedalam tabung 1 (10-1),
kemudian dihomogenkan.
3)
Kemudian
mengambil 1 mL larutan pada tabung 1(10-1), dan dimasukkan kedalam
tabung reaksi 2(10-2), dan dihomogenkan.
4)
Pengenceran 10-3 dilakukan dengan memipet 1mL
larutan pada tabung reaksi 2 dan dihomogenkan.
Tahap inokulasi
Proses inokulasi
pada praktikum ini dilakukan dengan menggunakan teknik agar tuang.
a)
Menyiapkan semua
alat dan bahan yang akan digunakan.
b)
Memanaskan media
nutrien agar hingga tidak membeku.
c)
Menyemprotkan
alkohol pada meja, tangan, dan beberapa peralatan.
d)
Menyiapakan 4
cawan petri yang telah diberi label 10-1(1), 10-1(2), 10-2(1),
10-2(2), yang berarti dilakukan 2 kali pengulangan setiap sampelnya.
e)
Memipet 1 mL
sampel pada tabung pengenceran 10-1 dan memasukkan kedalam cawan
petri 10-1(1), selanjutnya memipet 1 mL lagi sampel pada tabung
pengenceran 10-1 dan memasukkan kedalam cawan petri 10-1(2).
f)
Memipet 1 mL
sampel pada tabung pengenceran 10-2 dan memasukkan kedalam cawan
petri 10-2(1), selanjutnya memipet 1 mL lagi sampel pada tabung
pengenceran 10-2 dan memasukkan kedalam cawan petri 10-2(2).
g)
Memasukkan media
nutrien agar yang telah diencerkan sebelumnya, pada masing-masing cawan hingga
menutupi bagian dasar permukaan cawan, lalu menggoyang-goyangkan cawan hingga
media nutrien agar homogen dengan sampel yang dimasukkan.
h)
Menutup semua pinggir
cawan menggunakan plastik kreb, dan memasukkan semua cawan yang telah berisi
media dan sampel kedalam inkubator selama 3x24 jam, selanjut menghitung jumlah
sel mikroobia yang tumbuh dalam cawan.
i)
Semua tahapan
mulai d-g dilakukan dengan mendekatkan semua perlakukan pada bunsen.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil Pengamatan
Tabel hasil pengamatan:
No.
|
Pengenceran
|
Cawan 1
|
Cawan 2
|
1
|
10-2
|
286
|
208
|
2
|
10-3
|
230
|
230
|
3.2
Pembahasan
Proses
isolasi sampel mikroba beragam caranya, berganutung pada jenis mikroba yang
akan diisolasi dan pada habitat apa mikroorganisme ini tumbuh. Setelah sampel
diisolasi, sampel diencerkan hingga pengenceran 10-3. Pengenceran
bertingkat bertujuan untuk memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang
tersuspensi dalam cairan (Tim Dosen Mikrobiologi UNCP, 2015), dalam praktikum ini sampel yang digunakan adalah
sampel pengenceran 10-2, dan 10-3 dengan masing-masing
dua perlakuan dalam setiap proses inokulasi. Prinsip pengenceran digunakan perbandingan
berat sampel dengan volume aquades 1: 9. Sampel yang mengandung bakteri
dimasukkan kedalam tabung pengenceran pertama (10-1) secara aseptis
untuk menghidari adanya kontaminasi dari mikroorganisme yang tidak diinginkan.
Selanjutnya tabung dikocok hingga homogen. Perbandingan yang sama dilakukan
untuk tabung penengceran 10-2 dan 10-3.
Selanjutnya tahab inokulasi dimulai
dengan memipet sampel kedalam dua buah cawan petri masing-masing 1mL dari pengenceran
10-2 dan memasukkan media nutrien agar secukupnya hingga menutupi
bagian dasar cawan petri dan mengoyang-goyangkan cawan dengan tujuan agar media
NA yang dituang dapat merata pada permukaan cawan selanjutnya menutup pinggiran
cawan dengan plastik krab dengan tujuan agar mikroorganisme yang tidak
diinginkan tidak dapat masuk kedalam cawan, perlakuan yang sama untuk sampel
pengenceran 10-3. Selanjutnya semua cawan dimasukkan kedalam
inkubator selama 3 x 24 jam dan menghitung jumlah sel mikroba yang tumbuh.
Setelah diinkubasi selama 3 x 24 jam
diperoleh 286 sel mikroba pada pengulangan 1 pengenceran 10-2 dan
208 sel pada pengulangan 2 pengenceran 10-2, sedangkan pada
pengenceran 10-3 diperoleh 230 pada pengulangan 1 sel dan 230 sel
pada pengulangan 2, dengan rata-rata jumlah sel 1273,5
x 102. Secara teori
seharusnya jumlah sel yang dihasilkan pada pengenceran 10-2 harus
lebih besar didandingkan dengan pengenceran 10-3 karena sesuai
dengan tujuan pengenceran adalah untuk mengurangi jumlah sel yang terkandung
dalam sampel, namun dalam praktikum ini diperoleh jumlah sel 208 pada
pengulangan 2 pengenceran 10-2 yang menunjukkan bahwa jumlah sel
lebih banyak pada pengenceran 10-3 yang mencapai 230. Hal ini
mungkin disebabkan karena penggunaan pipet tetes yang berulang pada setiap
perlakuan sehingga menyebabkan mikroba ikut kembali masuk hingga proses
terakhir.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
4.1
Simpulan
Berdasarkan hasil inokulasi diperoleh 1273,5 x 102 jumlah
sel mikroba dari total pengulangan yang dilakukan.
4.2
Saran
Tetap menjaga sterilisasi setiap tahapan
yang dilakukan untuk menjaga kemungkinan adanya paparan mikroorganisme yang
tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyani, Vita R.
2014. Petunjuk Praktikum M.K. Mikrobiologi Pertanian. Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Mirsadiq, Lucky.
2013. Laporan Praktikum Mikrobiologi
Pertanian. Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Rosmawati, D. Cahyani, B. Jayadi, L.A. Pringgawangsa, N. Riski, Z.
Kayanti. 2012. Laporan Tetap Praktikum Mikrobiologi Umum. Universitas Mataram.
Tim
Dosen Biologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 2014. Buku Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Jurusan
Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang.
Tim Dosen Mikrobiologi Fakultas Sains UNCP.
2015. Penuntun praktikum mikrobilogi. Universitas Cokroaminoto Palopo.
LAMPIRAN
1.
Analisis Data
No.
|
Pengenceran
|
Cawan 1
|
Cawan 2
|
Jumlah Koloni
Rata-rata
|
1
|
10-2
|
286
|
208
|
247 x 102
|
2
|
10-3
|
230
|
230
|
230 x 103
|
Karena salah
satu cawan menunjukkan jumlah koloni ≥250 maka jumlah koloni rata-rata yang
kemudian dikalikan dengan faktor pengencerannya.
Maka Angka Lempeng Total adalah :
x 102 = 1273,5 x 102
2.
Foto-foto Praktikum
Gambar 1. Pengenceran Gambar 2. Penuangan median kedalam
cawan
Gambar 3. P1
pengenceran 10-2 Gambar
4. P2 pengenceran 10-2
Gambar 5. P1
pengenceran 10-3 Gambar
6. P2 pengenceran 10-3
Gambar
7. Pengehitungan jumlah sel pada semua perlakuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar